Rabu, 26 April 2017

UJI NORMALITAS, AUTOKORELASI DAN MULTIKORELASI



MAKALAH
UJI NORMALITAS, AUTOKORELASI DAN MULTIKORELASI










OLEH
TAUFIQ AMRU
1505102010001






PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2017



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb…..
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, serta keridhoan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam jahilliyah ke alam islamiyah yang sarat akan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada Rahmaddiansyah selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ekonomitrika yang telah memberikan pengarahan mengenai tugas makalah ini hingga selesai.
Segenap kemampuan kami curahkan untuk membuat makalah ini namun kami sadar bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalam….


Banda Aceh, 25 April 2017

              Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
·               Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
·               Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
·               Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu 1) dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, 2) dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2), dan 3) dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi dan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2). 


BAB II
CARA PENGUJIAN

Cara pengujian data adalah dengan menggunakan aplikasi SPSS :
2.1. Uji Normalitas
·      Masuk program SPSS
·      Klik variable view pada SPSS data editor di bagian kiri


·      Pada kolom Name ketik Jumlah Penduduk, kolom Name pada baris kedua ketik Jumlah Permintaan Daging Sapi dan pada name baris ketiga ketik Jumlah Permintaan Daging Sapi Perkapita


·      Pada kolom Label ketik Jumlah Penduduk, kolom Label pada baris kedua ketik Jumlah Permintaan Daging Sapi dan pada Label baris ketiga ketik Jumlah Permintaan Daging Sapi Perkapita


·          Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel tadi


·         Ketikkan data sesuai dengan variabelnya, seperti ppada gambar berikut :


  
·         Klik Analyze - Deskriptive Statistics - Explore



·         Kemudian keluar tampilan seperti ini :


·         Klik variabel Jumlah Penduduk, Jumlah Permintaan Daging Sapi Perkapita dan Jumlah Permintaan Daging Sapi dan masukkan ke kotak Dependent List


·         Klik Plots


·          Klik Normality plots with tests, kemudian klik Continue

·         Klik OK, maka hasil output yang didapat pada kolom Test of Normality












2.2. Uji Multikorelasi
·      Kita menggunakan input data yang sama pada uji normalitas
·      Klik Analyze - Regression – Linear
·      Klik variabel Jumlah Penduduk dan masukkan ke kotak Dependent, kemudian klik Permintaan Daging Sapi dan Jumlah Permintaan Daging Sapi Perkapita dan masukkan ke kotak Independent
·      Klik Statistics, kemudian klik Collinearity diagnostics. Klik Continue
·      Klik OK, pada output anda lihat tabel coefficients pada kolom collinearity statistics

2.3. Uji Autokorelasi
·      Klik Analyze - Regression – Linear
·         Klik variabel Jumlah Penduduk dan masukkan ke kotak Dependent, kemudian klik Permintaan Daging Sapi dan Jumlah Permintaan Daging Sapi Perkapita dan masukkan ke kotak Independent
·      Klik Statistics, pada Residuals klik Durbin Watson, kemudian klik Continue
·      Klik OK, hasil output pada Model Summary












BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Uji Normalitas
Tabel 1. Data permintaan daging sapi di kota Surakarta tahun 2003 – 2013

Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Permintaan
Permintaan Daging Sapi
Daging Sapi (kg)
Per Kapita (Kg/th)
2003
410.904
499.55700
1.20
2004
422.370
486.46700
1.24
2005
434.273
467.34800
1.28
2006
447.313
594.45800
1.33
2007
476.925
546.44200
1.35
2008
488.725
696.47800
1.75
2009
498.904
697.25700
1.40
2010
499.370
844.94300
1.69
2011
500.173
958.82500
1.92
2012
505.413
902.87400
1.79
2013
507.825
910.13900
1.79

Dari hasil pengujian pada program SPSS, dapat diperoleh sebagai berikut :

Tests of Normalityb

Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk

Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
Jumlah_Penduduk
.225
11
.126
.846
11
.038
Jumlah_Permintaan_Daging_Sapi
.159
11
.200*
.893
11
.152
a. Lilliefors Significance Correction




*. This is a lower bound of the true significance.



b. Jumlah_Permintaan_Daging_Sapi_Perkapita is constant. It has been omitted.


Dari hasil di atas kita lihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk harga saham sebesar 0,05; untuk Jumlah Permintaan Daging Sapi sebesar 0,200 dan untuk Jumlah Penduduk sebesar 0,126. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variable Jumlah Permintaan Daging Sapi dan Jumlah Penduduk berdistribusi normal. Angka Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data semakin normal.
3.2. Uji Multikolinieritas
Tabel 2. Data permintaan daging sapi di kota Surakarta tahun 2003 – 2013

Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Permintaan
Permintaan Daging Sapi
Daging Sapi (kg)
Per Kapita (Kg/th)
2003
410.904
499.55700
1.20
2004
422.370
486.46700
1.24
2005
434.273
467.34800
1.28
2006
447.313
594.45800
1.33
2007
476.925
546.44200
1.35
2008
488.725
696.47800
1.75
2009
498.904
697.25700
1.40
2010
499.370
844.94300
1.69
2011
500.173
958.82500
1.92
2012
505.413
902.87400
1.79
2013
507.825
910.13900
1.79

Dari hasil pengujian pada program SPSS, dapat diperoleh sebagai berikut :

Coefficientsa
Mode
Collinearity Statistics
Tolerance
FIV
1                            (Constant) Jumlah_Permintaan_ Daging_Sapi
100
100

Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel yaitu Jumlah Permintaan Daging Sapi adalah 1,000 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.




3.3. Uji Autokorelasi
Tabel 3. Data permintaan daging sapi di kota Surakarta tahun 2003 – 2013

Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Permintaan
Permintaan Daging Sapi
Daging Sapi (kg)
Per Kapita (Kg/th)
2003
410.904
499.55700
1.20
2004
422.370
486.46700
1.24
2005
434.273
467.34800
1.28
2006
447.313
594.45800
1.33
2007
476.925
546.44200
1.35
2008
488.725
696.47800
1.75
2009
498.904
697.25700
1.40
2010
499.370
844.94300
1.69
2011
500.173
958.82500
1.92
2012
505.413
902.87400
1.79
2013
507.825
910.13900
1.79

Dari hasil pengujian pada program SPSS, dapat diperoleh sebagai berikut :


Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.870a
.757
.730
18.866198
1.052
a. Predictors: (Constant), Jumlah_Permintaan_Daging_Sapi
b. Dependent Variable: Jumlah_Penduduk









BAB IV
KESIMPULAN DAN SARA

4.1. Kesimpulan
1.            Dari hasil di atas kita lihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk harga saham sebesar 0,05; untuk Jumlah Permintaan Daging Sapi sebesar 0,200 dan untuk Jumlah Penduduk sebesar 0,126. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variable Jumlah Permintaan Daging Sapi dan Jumlah Penduduk berdistribusi normal. Angka Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data semakin normal.
2.            Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel yaitu Jumlah Permintaan Daging Sapi adalah 1,000 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.

4.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah seharusnya dalam pembelajaran ketiga materi tersebut, dapat penulis langsung memperaktikanya langsung kepada pembaca agar lebiih jelas dipahami.





BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pertanian Surakarta, 2013

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/uji-multikolinearitas.html

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/uji-autokorelasi.html

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/uji-normalitas.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar