Makalah Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Pengaruh
Global Warming Terhadap Flora dan Fauna
OLEH :
Taufiq
Amru (1505102010001)
Rahmat
Rifaldi (1505102010004)
Intan
Aura Mutia (1505102010055)
Alfatin
Samay (1505102010095)
Ilham
Ramadhan (1405102010041)
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr Wb…..
Puji
dan syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan, serta keridhoan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
Shalawat
dan salam kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam
jahilliyah ke alam islamiyah yang sarat akan ilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan saat ini.
Terima
kasih kami ucapkan kepada Ibu
Safrida
selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Sumberdaya Alam yang telah memberikan pengarahan
mengenai tugas makalah ini hingga selesai.
Segenap
kemampuan kami curahkan untuk membuat makalah ini namun kami sadar bahwa kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan sehingga kritik dan saran
sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalam….
Banda Aceh, 20 April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
BAB
I. Pendahuluan.............................................................................................................. 1
1.1.
Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3.
Tujuan............................................................................................................ 2
BAB
II. Pembahasan............................................................................................................. 3
2.1.
Definisi Global Warming............................................................................... 3
2.2.
Pengaruh Global Warming Terhadap
Flora dan Fauna................................. 4
2.3. Mengantisipasi perubahan Iklim................................................................... 6
BAB
III. Kesimpulan dan Saran............................................................................................ 8
3.1.
Kesimpulan.................................................................................................... 8
3.2.
Saran.............................................................................................................. 8
Daftar
Pustaka ....................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemanasan
global (global warming) adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Akibat pemanasan global ternyata berdampak
buruk bagi kesehatan manusia. Departemen kesehatan memperkirakan terdapat
sekitar 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim.
Pemanasan global diakibatkan karena meningkatnya emisi gas, sehingga bumi
menyerap lebih banyak energi sinar matahari dari pada yang dilepas kembali ke
atmosfer dan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Dampak pemanasan
global yang utama antara lain adalah kerusakan lingkungan yang dapat
menyebabkan banjir dan kebakaran hutan. Akibat bencana tersebut tentu berdampak
terhadap kesehatan manusia misalnya, menurunnya kualitas air bersih dan
kualitas udara sehingga dapat menyebkan berkembangnya kuman penyakit, banyak
penyakit yang ditimbulkan oleh perubahan iklim seperti demam berdarah dan
muntaber. Faktor-faktor iklim ikut berpengaruh terhadap resiko penularan
penyakit menular seperti demam berdarah dan malaria.
Melihat
kondisi ruang lingkup seperti ini, untuk itu penulis mengharapkan pengaruh
Global Warming terhadap lingkungan alam dapat dikurangi karena Global Warming
dapat berdampak buruk bagi kondisi suhu di Bumi. Jika tidak ada peningkatan
dalam upaya mengurangi pemanasan global maka suhu di Bumi ini akan semakin
panas karena menipisnya lapisan atmosfer. Dan dapat mencemari lingkungan alam
yang terdapat didalamnya karena kondisi udara yang sudah tercemar. Sehingga
mahkluk hidup yang berada didalam nya pun tidak bisa lagi menikmati pemberian
alam dan kemungkinan besar mahkluk hidup yang tinggal didalam nya pun akan
punah karena alam yang sudah tidak bersahabat.
Pada
kenyataannya, manusia sekarang kurang peduli terhadap kelestarian alam.
Tak sedikit juga manusia yang acuh terhadap lingkungan alam mungkin karena rasa
cinta terhadap alam mulai berkurang atau bahkan sudah tidak ada. Dalam beberapa
tahun terakhir, akibat perkembangan zaman dan semakin banyak nya Negara
berkembang dengan teknologi nya ternyata hanya menambah permasalahan ini.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan global warming ?
2. Apa
pengaruh global warming terhadap flora dan fauna ?
3.
Bagaimana
cara mencegah pemanasan global ?
1.3.
Tujuan
1. Mengetahui
definisi global warming
2. Megeatahui
pengaruh global warming terhadap flora dan fauna
3. Mengetahui
cara sederhana mencegah pemanasan global
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Global Warming
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu
rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu
rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas
rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,
perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan.
Pemanasan global
diperkirakan telah menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di
bumi, antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es sehingga
permukaan air laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Adanya
perubahan sistem dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di
bumi seperti terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya
berbagai jenis hewan.
Efek
rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di
bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa efek rumah kaca.
Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi normalnya
maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian besar emisi gas
rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka pemanasan global harus
ada upaya solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
2.2. Pengaruh
Global Warming Terhadap Flora dan Fauna
2.2.1.
Dampak
Pemanasan Global
Sistem iklim planet kita
rentan terhadap perubahan suhu, sebagai mana dapat berakibat parah pada pola
iklim secara keseluruhan. Meskipun perubahan yang sangat besar belum terjadi,
namun anda sudah dapat melihat beberapa perubahan yang jelas di sekitar anda.
Gletser dan es di kutub yang mencair, musim kemarau yang sangat panas, curah
hujan sebelum waktunya, adalah beberapa tanda-tanda pada lingkungan. Semua
perubahan ini tidak hanya berdampak buruk bagi manusia, tetapi juga bagi flora
dan fauna planet ini.
·
Hilangnya
Habitat Untuk Spesies
Dampak pemanasan global
terhadap flora dan fauna digambarkan oleh hilangnya habitat bagi banyak spesies
tanaman dan hewan. Wilayah kutub adalah rumah bagi beberapa spesies yang telah
menyesuaikan diri dengan kondisi dingin yang ada di sana. Jika suhu terus
melambung, iklim di kutub juga akan berubah, dan akan memicu serangkaian
perubahan dalam ekosistem kutub. Ini akan menjadi sulit bagi satwa seperti rubah
kutub, beruang kutub, penguin, dll, untuk beradaptasi dengan perubahan secara
cepat, dan mereka akan mulai bergerak lebih jauh ke utara untuk mencari kondisi
abiotik yang ideal. Situasi yang sama akan muncul di daerah dataran tinggi,
dimana spesies akan dipaksa untuk bergerak lebih tinggi dalam mencari kondisi
abiotik yang lebih baik. Tidak hanya hewan, tapi juga tanaman yang dapat
terancam. Pemanasan global akan membuat jenis-jenis tanaman langka menjadi
punah.
Salah satu contoh hewan
yang terancam oleh pemanasan global adalah beruang kutub. Beruang cenderung
bergantung pada potongan es yang mengambang, ketika es mencair membuat sulit
bagi mereka untuk berburu makanan. Meskipun beruang kutub dapat berenang,
mereka membutuhkan waktu untuk beristirahat dan tanpa es sebagai alas untuk
beristirahat, maka menjadi semakin sulit bagi mereka.
·
Meningkatnya
Wabah Hama
Suhu panas telah
menciptakan kondisi untuk pertumbuhan serangga, dan hal ini meningkatkan
kasus wabah hama di berbagai hutan di seluruh dunia. Serangga yang terbatas
pada daerah tropis, kini ditemukan di daerah dingin, begitu pula sebaliknya.
Wabah ini tentunya juga akan menyebar ke perkebunan, sawah, dan juga lingkungan
pemukiman.
·
Perubahan
Pola Migrasi
Dampak dari pemanasan
global pada hewan juga menjadi sangat jelas selama beberapa tahun terakhir,
contohnya migrasi yang tidak sinkron dengan perubahan kondisi iklim. Hewan
bergantung pada perubahan suhu dan cuaca untuk memulai perjalanan migrasi
mereka. Misalnya, binatang yang bermigrasi dari daerah dingin menuju ke daerah
tropis, memulai migrasi mereka ketika suhu mencapai derajat tertentu. Perubahan
dalam pola iklim mendorong hewan-hewan ini untuk memulai perjalanan mereka
sebelum jadwal yang seharusnya. Hal ini terbukti di berbagai belahan dunia dimana
spesies yang bermigrasi kembali dari tempat berkembang biak untuk mencari makan
dengan anak-anak mereka sebelum waktunya.
·
Kekurangan
Pangan
Kekurangan makanan juga
menghasilkan beberapa komplikasi antara spesies. Populasi makhluk air
kecil(ikan, cumi-cumi, dll) di samudera Antartika telah turun oleh 80% yang
merupakan makanan bagi satwa seperti penguin. Hal ini telah menurunkan populasi
spesies seperti penguin. Penguin bukan satu-satunya yang terpengaruh oleh
penurunan sumber pangan di Antartika, bahkan hewan seperti ikan paus dan anjing
laut menghadapi masalah pangan karena ini. Hal ini tidak banyak mengejutkan
bahwa kelangkaan pangan telah mendorong beberapa spesies untuk menggunakan
kanibalisme sebagai langkah terakhir untuk bertahan hidup.
2.3 Mengantisipasi
perubahan iklim
Banyak
hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta
mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim
(Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang
dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya
seperti hal-hal berikut ini:
1. Hemat
Pemakaian Listrik
Matikan
peralatan listrik jika sedang tidak digunakan. Hanya menggunakan peralatan
listrik ketika kita membutuhkannya. Tidak menggunakan peralatan yang
menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti
membuka kaleng, botol dsb. Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat
pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari. Gunakan jenis lampu
fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat
energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Matikan
peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika
akan pergi tidur. Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi
berlibur. Ganti kulkas lama jika sudah
boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur. Bersihkan dan
keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu. Jangan
masukkan makanan panas di dalam lemari es. Jangan terlalu sering dan dalam
waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.
2. Hemat
Pemakaian Air
Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi,
juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang. Mandi
menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower
dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci
mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air
mengalir.
3. Manfaatkan
Sumber Energi dari Alam :
Gunakan
tenaga surya untuk rumah dan pemanas air. Gunakan sinar matahari untuk
mengeringkan pakaian Anda. Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara
optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik. Buka jendela, agar angin dapat
berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada menggunakan
penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC.
4. REUSE
(Gunakan Kembali)
Gunakan
keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat
dari plastic dan Styrofoam. Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan
barang lainnya. Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk
kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
5. REDUCE
( Berhemat )
Hemat
penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari
pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di
udara. Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan
sudah digunakan daripada sering membeli baru. Prioritaskan membeli produk yang
berlabel ramah lingkungan. Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari
bahan daur ulang.
6. RECYCLE ( Daur Ulang )
Gunakan
pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang
untuk menyelamatkan lingkungan. Recycle
segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta
bahan anorganik lainnya. Bagi Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non
organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
7. Hijaukan
Lingkungan ( Go Green ) di halaman rumah.
Pohon-pohon
yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan
berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan
kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi
tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup,
sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi
melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi
CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam. Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan
tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah
lingkungan.
8. Informasikan
Bahaya Pemanasan Global, kepada yang lainnya
Beritahu
kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan Global.
Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan
lingkungan. Dan yang terakhir,
9. Efisiensi
Penggunaan Kendaraan Bermotor
Biasakan
berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan,
misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
3.1.1. Dampak pemanasan global terhadap flora dan fauna digambarkan
oleh hilangnya habitat bagi banyak
spesies tanaman dan hewan. Wilayah kutub adalah rumah bagi beberapa spesies
yang telah menyesuaikan diri dengan kondisi dingin yang ada di sana. Jika suhu
terus melambung, iklim di kutub juga akan berubah, dan akan memicu serangkaian
perubahan dalam ekosistem kutub.
3.1.2. Suhu panas telah menciptakan kondisi untuk pertumbuhan serangga,
dan hal ini meningkatkan kasus wabah hama di berbagai hutan di seluruh
dunia. Serangga yang terbatas pada daerah tropis, kini ditemukan di daerah
dingin, begitu pula sebaliknya. Wabah ini tentunya juga akan menyebar ke
perkebunan, sawah, dan juga lingkungan pemukiman.
3.1.3. Dampak dari pemanasan global pada hewan juga menjadi sangat jelas
selama beberapa tahun terakhir, contohnya migrasi yang tidak sinkron dengan
perubahan kondisi iklim.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat
kami berikan adalah seharusnya kita harus menjaga kelestarian alam yang ada di
sekitar kita. Seperti menjaga kebersihan, polusi udara dan lain-lain yang dapat
menyebabkan pemanasan global.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar