Rabu, 26 April 2017

Data permintaan daging sapi di kota Surakarta tahun 2003 – 2013



Data permintaan daging sapi di kota Surakarta tahun 2003 – 2013


Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Permintaan Daging Sapi (kg)
Permintaan Daging Sapi Per Kapita (kg/th)
2003
410.904
499.55700
1.20
2004
422.370
486.46700
1.24
2005
434.273
467.34800
1.28
2006
447.313
594.45800
1.33
2007
476.925
546.44200
1.35
2008
488.725
696.47800
1.75
2009
498.904
697.25700
1.40
2010
499.370
844.94300
1.69
2011
500.173
958.82500
1.92
2012
505.413
902.87400
1.79
2013
507.825
910.13900
1.79
 
Sumber : Dinas Pertanian Surakarta, 2013

Pengaruh Global Warming Terhadap Flora dan Fauna

Makalah Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Pengaruh Global Warming Terhadap Flora dan Fauna


OLEH :
                                                            Taufiq Amru                      (1505102010001)
                                                            Rahmat Rifaldi                  (1505102010004)
                                                            Intan Aura Mutia             (1505102010055)
                                                            Alfatin Samay                   (1505102010095)
                                                            Ilham Ramadhan             (1405102010041)








PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
 








KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb…..
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, serta keridhoan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam jahilliyah ke alam islamiyah yang sarat akan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Safrida selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Sumberdaya Alam yang telah memberikan pengarahan mengenai tugas makalah ini hingga selesai.
Segenap kemampuan kami curahkan untuk membuat makalah ini namun kami sadar bahwa kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalam….


Banda Aceh, 20 April 2017

              Penulis







DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii

BAB I. Pendahuluan.............................................................................................................. 1
1.1.            Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2.            Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3.            Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II. Pembahasan............................................................................................................. 3
2.1.      Definisi Global Warming............................................................................... 3
2.2.      Pengaruh Global Warming Terhadap Flora dan Fauna................................. 4
2.3.      Mengantisipasi perubahan Iklim................................................................... 6
BAB III. Kesimpulan dan Saran............................................................................................ 8
3.1.      Kesimpulan.................................................................................................... 8
3.2.      Saran.............................................................................................................. 8

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 9
 







BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemanasan global (global warming) adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Akibat pemanasan global ternyata berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Departemen kesehatan memperkirakan terdapat sekitar 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim. Pemanasan global diakibatkan karena meningkatnya emisi gas, sehingga bumi menyerap lebih banyak energi sinar matahari dari pada yang dilepas kembali ke atmosfer dan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Dampak pemanasan global yang utama antara lain adalah kerusakan lingkungan yang dapat menyebabkan banjir dan kebakaran hutan. Akibat bencana tersebut tentu berdampak terhadap kesehatan manusia misalnya, menurunnya kualitas air bersih dan kualitas udara sehingga dapat menyebkan berkembangnya kuman penyakit, banyak penyakit yang ditimbulkan oleh perubahan iklim seperti demam berdarah dan muntaber. Faktor-faktor iklim ikut berpengaruh terhadap resiko penularan penyakit menular seperti demam berdarah dan malaria.
Melihat kondisi ruang lingkup seperti ini, untuk itu penulis mengharapkan pengaruh Global Warming terhadap lingkungan alam dapat dikurangi karena Global Warming dapat berdampak buruk bagi kondisi suhu di Bumi. Jika tidak ada peningkatan dalam upaya mengurangi pemanasan global maka suhu di Bumi ini akan semakin panas karena menipisnya lapisan atmosfer. Dan dapat mencemari lingkungan alam yang terdapat didalamnya karena kondisi udara yang sudah tercemar. Sehingga mahkluk hidup yang berada didalam nya pun tidak bisa lagi menikmati pemberian alam dan kemungkinan besar mahkluk hidup yang tinggal didalam nya pun akan punah karena alam yang sudah tidak bersahabat.
Pada kenyataannya,  manusia sekarang kurang peduli terhadap kelestarian alam. Tak sedikit juga manusia yang acuh terhadap lingkungan alam mungkin karena rasa cinta terhadap alam mulai berkurang atau bahkan sudah tidak ada. Dalam beberapa tahun terakhir, akibat perkembangan zaman dan semakin banyak nya Negara berkembang dengan teknologi nya ternyata hanya menambah permasalahan ini.


1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan global warming ?
2.      Apa pengaruh global warming terhadap flora dan fauna ?
3.     Bagaimana cara mencegah pemanasan global ?

1.3. Tujuan
1.      Mengetahui definisi global warming
2.      Megeatahui pengaruh global warming terhadap flora dan fauna
3.      Mengetahui cara sederhana mencegah pemanasan global


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Global Warming
Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan.
 Pemanasan global diperkirakan telah menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es sehingga permukaan air laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Adanya perubahan sistem dalam ekosistem ini telah memberi dampak pada kehidupan di bumi seperti terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.
Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa efek rumah kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi normalnya maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian besar emisi gas rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka pemanasan global harus ada upaya solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.


2.2. Pengaruh Global Warming Terhadap Flora dan Fauna
2.2.1.               Dampak Pemanasan Global
Sistem iklim planet kita rentan terhadap perubahan suhu, sebagai mana dapat berakibat parah pada pola iklim secara keseluruhan. Meskipun perubahan yang sangat besar belum terjadi, namun anda sudah dapat melihat beberapa perubahan yang jelas di sekitar anda. Gletser dan es di kutub yang mencair, musim kemarau yang sangat panas, curah hujan sebelum waktunya, adalah beberapa tanda-tanda pada lingkungan. Semua perubahan ini tidak hanya berdampak buruk bagi manusia, tetapi juga bagi flora dan fauna planet ini.
·         Hilangnya Habitat Untuk Spesies
Dampak pemanasan global terhadap flora dan fauna digambarkan oleh hilangnya habitat bagi banyak spesies tanaman dan hewan. Wilayah kutub adalah rumah bagi beberapa spesies yang telah menyesuaikan diri dengan kondisi dingin yang ada di sana. Jika suhu terus melambung, iklim di kutub juga akan berubah, dan akan memicu serangkaian perubahan dalam ekosistem kutub. Ini akan menjadi sulit bagi satwa seperti rubah kutub, beruang kutub, penguin, dll, untuk beradaptasi dengan perubahan secara cepat, dan mereka akan mulai bergerak lebih jauh ke utara untuk mencari kondisi abiotik yang ideal. Situasi yang sama akan muncul di daerah dataran tinggi, dimana spesies akan dipaksa untuk bergerak lebih tinggi dalam mencari kondisi abiotik yang lebih baik. Tidak hanya hewan, tapi juga tanaman yang dapat terancam. Pemanasan global akan membuat jenis-jenis tanaman langka menjadi punah.
Salah satu contoh hewan yang terancam oleh pemanasan global adalah beruang kutub. Beruang cenderung bergantung pada potongan es yang mengambang, ketika es mencair membuat sulit bagi mereka untuk berburu makanan. Meskipun beruang kutub dapat berenang, mereka membutuhkan waktu untuk beristirahat dan tanpa es sebagai alas untuk beristirahat, maka menjadi semakin sulit bagi mereka.


·         Meningkatnya Wabah Hama
Suhu panas telah menciptakan kondisi untuk pertumbuhan serangga, dan hal ini  meningkatkan kasus wabah hama di berbagai hutan di seluruh dunia. Serangga yang terbatas pada daerah tropis, kini ditemukan di daerah dingin, begitu pula sebaliknya. Wabah ini tentunya juga akan menyebar ke perkebunan, sawah, dan juga lingkungan pemukiman.

·         Perubahan Pola Migrasi
Dampak dari pemanasan global pada hewan juga menjadi sangat jelas selama beberapa tahun terakhir, contohnya migrasi yang tidak sinkron dengan perubahan kondisi iklim. Hewan bergantung pada perubahan suhu dan cuaca untuk memulai perjalanan migrasi mereka. Misalnya, binatang yang bermigrasi dari daerah dingin menuju ke daerah tropis, memulai migrasi mereka ketika suhu mencapai derajat tertentu. Perubahan dalam pola iklim mendorong hewan-hewan ini untuk memulai perjalanan mereka sebelum jadwal yang seharusnya. Hal ini terbukti di berbagai belahan dunia dimana spesies yang bermigrasi kembali dari tempat berkembang biak untuk mencari makan dengan anak-anak mereka sebelum waktunya.
·         Kekurangan Pangan
Kekurangan makanan juga menghasilkan beberapa komplikasi antara spesies. Populasi makhluk air kecil(ikan, cumi-cumi, dll) di samudera Antartika telah turun oleh 80% yang merupakan makanan bagi satwa seperti penguin. Hal ini telah menurunkan populasi spesies seperti penguin. Penguin bukan satu-satunya yang terpengaruh oleh penurunan sumber pangan di Antartika, bahkan hewan seperti ikan paus dan anjing laut menghadapi masalah pangan karena ini. Hal ini tidak banyak mengejutkan bahwa kelangkaan pangan telah mendorong beberapa spesies untuk menggunakan kanibalisme sebagai langkah terakhir untuk bertahan hidup.


2.3 Mengantisipasi perubahan iklim
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:
1.      Hemat Pemakaian Listrik
Matikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan. Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya. Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb. Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari. Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur. Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi berlibur. Ganti  kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur. Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu. Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari es. Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.
2.      Hemat Pemakaian Air
Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang. Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.
3.      Manfaatkan Sumber Energi dari Alam :
Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas air. Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda. Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik. Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan  ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC.
4.      REUSE (Gunakan Kembali)
Gunakan keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan Styrofoam. Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya. Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.

5.      REDUCE ( Berhemat )
Hemat penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara. Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan daripada sering membeli baru. Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan. Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
6.       RECYCLE ( Daur Ulang )
Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.  Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya. Bagi Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
7.      Hijaukan Lingkungan ( Go Green ) di halaman rumah.
Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam.   Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
8.      Informasikan Bahaya Pemanasan Global, kepada yang lainnya
Beritahu kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan Global. Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan. Dan yang terakhir,
9.      Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Biasakan berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan, misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
 Dari pembahasan di atas kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
3.1.1.   Dampak pemanasan global terhadap flora dan fauna digambarkan oleh  hilangnya habitat bagi banyak spesies tanaman dan hewan. Wilayah kutub adalah rumah bagi beberapa spesies yang telah menyesuaikan diri dengan kondisi dingin yang ada di sana. Jika suhu terus melambung, iklim di kutub juga akan berubah, dan akan memicu serangkaian perubahan dalam ekosistem kutub.
3.1.2.   Suhu panas telah menciptakan kondisi untuk pertumbuhan serangga, dan hal ini  meningkatkan kasus wabah hama di berbagai hutan di seluruh dunia. Serangga yang terbatas pada daerah tropis, kini ditemukan di daerah dingin, begitu pula sebaliknya. Wabah ini tentunya juga akan menyebar ke perkebunan, sawah, dan juga lingkungan pemukiman.
3.1.3.   Dampak dari pemanasan global pada hewan juga menjadi sangat jelas selama beberapa tahun terakhir, contohnya migrasi yang tidak sinkron dengan perubahan kondisi iklim.

3.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah seharusnya kita harus menjaga kelestarian alam yang ada di sekitar kita. Seperti menjaga kebersihan, polusi udara dan lain-lain yang dapat menyebabkan pemanasan global.


DAFTAR PUSTAKA